Friday, April 26, 2013

Kawasan Timur akan Banyak 'Dibanjiri' Proyek-proyek baru


Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membuat peta pembangunan kawasan Indonesia timur dalam hal infrastruktur. Kawasan timur seperti Papua dan Maluku telah disiapkan proyek-proyek infrastruktur baru.

Misalnya dalam hal infrastruktur perhubungan akan banyak dibangun bandara-bandara, pelabuhan laut baru termasuk ekspansi infrastruktur yang sudah ada.

"Kalau baru itu yang lebih banyak dibangun adalah di kawasan timur Indonesia. Tersebar di Maluku, Papua, Papua Barat," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana di kantornya, Menteng, Jakarta, Kamis (9/8/2012)

Armida mengatakan ekspansi atau perluasan infrastruktur akan lebih banyak dilakukan di bagian Indonesia barat. "Karena kalau itu kan dari yang existing. Kalau yang existing itu dari tinggal diperluas terminalnya ditingkatkan dan lain-lain itu existing banyak di Barat," katanya.

Ia menambahkan pembangunan infrastruktur di timur, akan mendapat perhatian utuh. Juga pemerintah memberikan perhatian pada multi modal yang membuat infrastruktur harus juga bisa saling menghubungkan.

"Jadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi jadi harus nge-link gitu," katanya.

Friday, April 19, 2013

Pembangunan Properti di Indonesia

Melihat pada siklus usaha di tanah air dari tahun 1996 sampai tahun 2013, sektor properti diperkirakan masih sangat menjanjikan dan menguntungkan. Bisnis properti diklaim sangat cerah. Hal tersebut buka tanpa alasan, pembenarannya adalah faktor pertumbuhan ekonomi di negara kita relatif lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi dunia. Yang menarik pertumbuhan ekonomi tahun 2011 mencapai 6,5persen lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi dunia yang hanya mencapai 4,4persen.
Peluang bisnis properti menjadi terget memperolah keuntungan dikarenakan jika nilainya diukur ternyata tidak pernah turun. Jika dilihat dari segi inflasi, properti juga tidak akan terkena dampaknya. Jika dilihat dari sisi bunga bank, pengaruhnya juga ringan. Misalnya seperti pada tahun 2012 ini, pengaruh inflasi stabil tidak lebih dari enam persen, suku bunga SBI stabil, dan suku bunga untuk KPR turun. Jika kondisi ekonomi kita baik hingga tahun 2013, maka resiko usaha di bidang properti masih sangat kecil dibandingkan dengan investasi di sektor lain.
Siklus atau laju pertumbuhan bisnis properti dimulai pada tahun 2010 silam, dimana tahun tersebut menjadi fase awal bagi pertumbuhan bisnis properti untuk mengawali puncak kesuksesannya. Tahun 2010 hingga tahun 2013 menjadi waktu yang paling tepat bagi para pengembang untuk membesarkan bisnisnya, karena konsumen mulai menaruh kepercayaan mereka di bisnis properti dan mulai membeli serta berinvestasi di sektor tersebut. Sedangkan pada tahun 2014 hingga 2015 yang akan datang, diperkirakan menjadi fase booming properti, dimana harga produk properti akan mengalami stagnasi dan menjadi moment booming kedua setelah terjadinya krisis moneter pada tahun 1998 lalu.

Dan dibalik semua data tersebut, ditemukan sebuah fakta bahwa saat ini pemerintah hanya mampu memenuhi kebutuhan rumah sederhana sehat sebanyak 50.000 unit/ tahun dengan kisaran harga Rp 80 juta ke bawah untuk seriap unitnya. Selebihnya ditangani oleh peran swasta yang sekarang ini baru bisa menyediakan tempat hunian sekitar 30.000 unit per tahun dengan harga yang cukup beragam. Jadi, bisa dipastikan bila peluang pasar bisnis properti masih sangat terbuka lebar, sehingga para pemula memiliki celah yang cukup besar untuk ikut terjun meraup untung puluhan juta rupiah dari perkembangan bisnis properti.
Beberapa faktor lain yang menjadikan investasi properti di Indonesia masih kokoh ditahun 2013 adalah kepercayaan sebagian besar orang berduit di Indonesia lebih percaya berinvestasi pada properti daripada uang bentuk rupiah. Dan yang lebih menggiurkan bagi sebagian orang, harga properti di negara ini masih murah untuk kawasan Asia, namun dengan tingkat pengembalian yang cukup tinggi. Jangan sampai ketinggal peluang usaha 2013 yang masih jadi trend ini ya?

Semoga sedikit informasi bisnis di bidang properti ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan memberikan inspirasi baru bagi para pemula untuk segera memulai usaha. Manfaatkan moment ini sebaik-baiknya dan ciptakan untung besar dengan menekuni peluang bisnis properti. 
Salam sukses.

TABEL BERAT BESI BETON

http://ilmubangunan.com/wp-content/uploads/2012/11/Table-of-Weight.jpg

Wednesday, April 10, 2013

Tantangan dan Peluang untuk Industri Baja Tahun 2013


"Harga baja telah terpisah dari biaya, dan profitabilitas di sektor baja China telah meningkat jauh; tetapi inikah lonjakan jangka pendek ataukah dasar pasar telah bergeser? Eropa tetap berada dalam kesulitan dan posisi AS, meskipun lebih positif, mengalami situasi genting. Harga baja di luar China sangat berkaitan dengan biaya dan profitabilitasnya buruk. Akankah China memimpin jalan dan apa prospeknya di seluruh dunia bagi produksi, harga dan profitabilitas pada tahun 2013 dan seterusnya?" Paul Butterworth, Manajer Riset Steel Raw Materials & Steel Costs, CRU, Januari 2013.

Bertahan dan berkembang di pasar yang sulit' akan menjadi tema diskusi pada Konferensi Baja Dunia CRU ke-19, yang berlangsung di Hong Kong mulai dari 4-6 Maret 2013, dengan pembicara eksekutif senior dari Baosteel Group, Emirates Steel, Essar Steel, Miller Mathis Group, Natsteel Holdings, dan masih banyak lagi perusahaan yang akan membahas tantangan dan peluang bagi industri baja pada tahun 2013.

Konferensi dua hari ini akan dimulai dengan fokus pada pendorong supply/demand, pasar pertumbuhan utama, dan pandangan dari pengguna akhir, dengan sesi mengenai prospek ekonomi makro global, dan pandangan regional untuk Raksasa Asia - yakni China, Jepang, dan Korea, serta pasar pertumbuhan lainnya termasuk Asia Tenggara dan India. Perspektif pengguna akhir akan mencakup konstruksi, barang-barang alami, dan sekilas peluang di pasar mobil Asia Tenggara bersama JD Power.

Hari kedua akan fokus pada biaya pembuatan baja dan tren bahan baku, dengan presentasi yang meliputi prospek biaya pembuatan baja CRU, serta menyoroti bijih besi, arang-batubara, sisa-sisa baja, dan efisiensi sumber daya.

Hari kedua konferensi juga akan memberikan informasi tentang teknologi pembuatan baja, lingkungan dan efisiensi sumber daya terbaru.

Yang baru pada tahun ini, lokakarya pra-konferensi yang dipandu oleh Paul Shellman, Direktur, Winscott Commodities, akan fokus pada biaya, risiko dan ketidakpastian bahan baku pembuatan baja dan produk baja yang sudah jadi, dengan penekanan pada bijih besi yang diambil langsung dari laut dan aliran pasar barang sisa di China. 

CRU adalah kelompok analisis dan konsultan bisnis independen yang fokus pada sektor pertambangan, logam dan pupuk. Kelompok ini, yang didirikan pada akhir tahun 1960 dan masih dimiliki swasta untuk menjamin independensinya, mempekerjakan lebih dari 200 ahli di London, Beijing, Mumbai, Santiago, Sydney dan berbagai utama di Amerika Serikat.

Sumber : http://www.antaranews.com

Thursday, April 4, 2013

FRANCHISE BAHAN BANGUNAN

Hanya dengan 10.000.000, anda bisa membuka toko bahan bangunan di selkitar kota Sidoarjo.

Kami siap memberikan informasi kepada anda, silahkan hubungi:
081-938-4411-69
031-88-25-26-27
yonatanlie@yahoo.com

Tuesday, April 2, 2013

Semen dan asbes gelombang

Asbes gelombang Atrisco dan Surya berbagai ukuran.
Semen Tiga Roda dan Semen Gresik